Kamis, 20 September 2012

Anatomi Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita

-->
Anatomi dan Fisiologi
Sistem Reproduksi Wanita

A.   Sistem Reproduksi Manusia
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ  kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

B.    Organ Reproduksi Wanita
Organ pelvis terletak di bawah, berhubungan dengan rongga abdomen, dibentuk oleh os iski dan os pubis pada sisi samping depan. Os sakrum dan os koksigis membentuk batas belakang dan pinngiran pelvis dibentuk oleh promontorium sakrum di belakang iliopektinal sebelah sisi samping dan depan dari tulang sakrum.

Pintu keluar pelvis (pintu bawah) dilapisi oleh os koksigis di belakang simfisis pubis, di depan lengkung os pubis, os iski, serta ligamentum yang berjalan dari os iski dan os sakrum di setiap sisi, pintu keluar ini membentuk dasar pelvis. Dasar pelvis dibentuk oleh dua berkas otot m.levator ani dan m.koksigis yang bekerja sebagai difragma pelvis.

Perineum merupakan bagian terendah dari badan, berupa sebuah garis yang menyambung kedua tuberositas iski, daerah depan segitiga kongenital dan bagian belakang segitiga anal. Titik tengahnya disebut badan perineum terdiri dari otot fibrus yang kuat di sebelah depan anus.

Di dalam rongga pelvis terdapat kandung kemih dan dua buah ureter yang terletak di belakang simfisis, kolon sigmoid sebelah kiri fosa iliaka, dan rektum terletak di sebelah belakang limfe rongga mengikuti lengkung sakrum. Kelenjar limfe, serabut saraf fleksus lumbosakralis untuk anggota gerak bawah, cabang pembuluh darah arteri iliaka interna dan vena iliaka interna melengkapi isi rongga pelvis. Genitalia pada wanita terpisah dari uretra yang mempunyai saluran tersendiri.
Alat reproduksi pada wanita terbagi menjadi 2 bagian:
1.      Genitalia Eksterna (vulva)
a.     Tundun (Mons veneris)
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak, terletak di depan simfisis pubis.

b.     Labia mayora (bibir besar)
Labia mayora adalah lipatan kulit yang menonjol secara longitudinal yang memanjang ke bawah dan ke belakang dari mons pubis dan membentuk batas lateral yang banyak mengandung sel saraf. Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan membentuk perineum. Bagian luar labia mayora mempunyai pigmen dan ditutupi rambut keriting, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Sedangkan bagian dalam labia mayora tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa panjangnya kira-kira 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada anak-anak kedua labia mayora sangat berdekatan.

c.     Labia minora (bibir kecil) atau Nimfae
Labia minora adalah lipatan kecil yang terdapat diantara bibir besar (labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan berwarna kemerahan. Labianya mengandung jaringan erektil.

Masing-masing labia minora terbagi menjadi:
1)      Bagian atas: melalui klitoris bergabung dengan yang lain membentuk lipatan yang menggantung pada glans klitoris.
2)      Bagian bawah: melalui bawah klitoris dan membentuk permukaan bawah yang saling berhubungan dinamakan frenolum klitoris.

d.     Klitoris (klentit)
Yaitu sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau yang dapat mengeras dan tegang (erektil) yang mengandung urat saraf. Jaringan erektil kecil ini serupa dengan penis laki-laki. Klitoris terdiri atas:
1)      Korvus kavernosus: mengandung jaringan erektil yang ditutupi oleh lapisan padat.
2)      Membran fibrosa: bergabung sepanjang permukaan medial oleh septum pektini formis.

e.     Vestibulum vagina (serambi)
Merupakan rongga yang berada diantara labia minora. Dalam vestibulum terdapat muara-muara dari liang senggama (introitus vagina), uretra, kelenjar Bartholini, dan kelenjar skene kiri dan kanan. Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri patogen.

f.        Himen (selaput dara)
Himen adalah difragma dari membran tipis, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastik. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama kali dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior. Tidak adanya lubang-lubang pada himen merupakan keadaan abnormal yang jarang terjadi dan disebut himen imperforata.  Keadaan ini tidak dapat diketahui sampai umur menstruasi seorang gadis, karena kotoran tidak dapat keluar, berkumpul di dalam vagina, dan membuat vagina mekar.

g.     Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus coccygeal. Otot-otot ini berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjdNBC6L-7rt5rb8_Sixr3TLOa6vdxGvUVYegDNVfVl7rIOdT9LcQ1okng00CtdTWcvYJPlkk63WRM4e4Rv9ySXIUqjlcIrf1maH1qc5HnMREmwoSYwga7nj8p2xxV2zFJsSqUrEptMKc/s640/clip_image002%255B2%255D.jpg

(Organ Genitalia luar)



2.      Genitalia Interna (dalam)
a.     Vagina (liang kemaluan)
Vagina adalah tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris yang khusus, dialiri pembuluh darah dan serabut saraf secara berlimpah.

Dinding vagina terdiri atas tiga lapis: Lapisan dalam adalah selaput lendir (membran mukosa) yang dilengkapi lipatan-lipatan atau rugae sehingga mempunyai rupa seakan-akan ditutupi papila (selaput lendir vagina terdiri atas sel epitel gepeng berlapis). Lapisan luar adalah lapisan berotot yang terdiri atas serabut longitudinal dan melingkar. Dan antara kedua lapisan ini terdapat sebuah lapisan dan jaringan erektil terdiri atas jaringan areoler, pembuluh darah, dan beberapa serabut otot bergaris.

Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm. Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi

Bagian serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio. Portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi:
1)      Forniks anterior (lekukan sempit di depan)
2)      Forniks posterior (lekukan sempit di belakang)
3)      Forniks dekstra (lekukan sempit di sisi kanan)
4)      Forniks sinistra (lekukan sempit di sisi kiri)

Fungsi utama vagina:
1)      Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi
2)      Alat hubungan seks
3)      Jalan lahir pada waktu persalinan



b.     Uterus (rahim)
Uterus adalah organ tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis, antara rektum di belakang dan kandung kemih di depan. Peritoneum menutupi sebagian besar permukaan luar uterus. Ligamentum latum uteri dibentuk oleh dua lapis peritoneum; di setiap sisi uterus terdapat ovarium dan tuba uterina. Panjang uterus adalah 5 sampai 8 sentimeter, dan beratnya 30 sampai 60 gram.

Bagian-bagian dari uterus adalah sebagai berikut:
1)      Fundus uteri (dasar rahim): ditutupi oleh peritoneum, berhubungan dengan fasies vesikalisdan permukaan internalis. Pada bagian atas bermuara tuba uteri yang menembus dinding uterus. Di bawah dan di depan titik pertemuan ini terdapat ligamentum dan di belakangnya terdapat ovarium.
2)      Korpus (badan uterus):di dalamnya terdapat rongga (cavum uteri) yang membuka keluar melalui saluran kanalis servikalis yang terletak pada serviks.Bagian ini merupakan tempat berkembangnya janin.
3)      Serviks uteri: bagian bawah yang sempit pada uterus dan berbentuk silinder.

Dinding uterus terdiri dari:
1)      Endometrium (epitel, kelenjar, jaringan, dan pembuluh darah), merupakan lapisan dalam uterus yang mempunyai arti penting dalam siklus haid. Seorang wanita pada masa reproduksi, pada kehamilan endometrium akan menebal, pembuluh darah bertambah banyak yang diperlukan untuk memberi makanan pada janin.
2)      Miometrium (lapisan otot polos), tersusun sedemikian rupa sehingga dapat mendorong isinya keluar pada waktu persalinan. Sesudah plasenta lahir, akan mengalami pengecilan sampai ke ukuran normal sebelumnya.
3)      Lapisan serosa (peritoneum viseral), terdiri atas ligamentum yang menguatkan uterus yaitu:
-          Ligamentum kardinale kiri dan kanan, mencegah supaya uterus tidak turun.
-          Ligamentum sakrouterinum kiri dan kanan, menahan uterus supaya tidak banyak bergerak.
-          Ligamentum rotundum kiri dan kanan, menahan uterus agar tetap dalam keadaan antefleksi.
-          Ligamentum latum kiri dan kanan, ligamentum yang meliputi tuba.
-          Ligamentum infundibulo pelvikum, ligamen yang menahan tuba falopi.

Uterus berfungsi untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan. Sebutir ovum sesudah keluar dari ovarium, diantarkan melalui tuba uterina ke uterus. (pembuahan ovum secara normal terjadi di dalam tuba uterina). Endometrium disiapkan untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi dan ovum itu sekarang tertanam di dalamnya. Sewaktu hamil, yanang secara normal berlangsung selama kira-kira 40 minggu, uterus bertambah besar, dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar sampai keluar pelvis masuk ke dalam rongga abdomen pada masa pertumbuhan fetus. Pada waktu melahirkan tiba, uterus berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi dan plasenta keluar kemudian kembali ke ukuran normalnya melalui proses yang dikenal sebagai involusi.

c.     Ovarium (Indung telur)
Merupakan kelenjar berbentuk biji buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Ovarium berisi sejumlah besar sel belum matang yang disebut oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi makanan. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.

Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a. Memproduksi ovum
b. Memproduksi hormon estrogen
c. Memproduksi progesteron

Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan hormon terpenting pada wanita. Pengeluaran hormon ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebut menarche.

Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan pada estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung kurang lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai kematangan organ reproduksi wanita.

d.     Tuba fallopii (Tuba uterina)
Tuba uterina atau saluran telur, berjalan di sebelah kiri dan sebelah kanan, dari sudut atas uterus ke samping di tepi atas ligamen lebar ke arah sisi pelvis. Panjangnya kira-kira 10 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm.

Fungsi tuba sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEq5ydWHhGyaqHhJ1eHqLb3pL5kIUjwgh_9PkIjb-hhTzdeSMiPRy5b8iN7kLIKp_F8vCpe1dvxM2QAA9Wn8DGsvEVx6CxQYsOU4KRlEmXhyphenhyphenT3X_YNGfB3c8iXvzcOOrJyHwKbWynPA0Y/s1600/app.jpg
(Organ genitalia dalam)


C.   Kelenjar Mamae
Kelenjar mamae atau payudara (buah dada) adalah pelengkapan pada organ reproduksi wanita dan mengeluarkan air susu (pada laki-laki kelenjar ini rudimenter). Buah dada terletak di dalam fasia superfisialis di daerah pektoral antara sternum dan aksila dan melebar kira-kira dari iga kedua atau ketiga sampai iga keenam atau iga ketujuh. Berat dan ukuran buah dada berlain-lainan (pada masa pubertas membesar dan bertambah besar selama hamil dan sesudah melahirkan, dan menjadi atrofik pada usia lanjut.

Bentuk buah dada cembung ke depan dengan puting di tengahnya, yang terdiri atas kulit dan jaringan erektil dan berwarna tua. Puting ini dilingkari daerah berwarna cokelat yang disebut areola. Dekat dasar puting terdapat kelenjar sebaseus, yaitu kelenjar Montgomery, yang mengeluarkan zat lemak supaya puting tetap lemas. Puting berlubang-lubang 15 sampai 20 buah, yang merupakan saluran dari kelenjar susu.

Pembuluh darah mamae berasal dari arteria interna dan arteri torakalis lateralis (artery thoracica lateralis). Vena superfisialis mamae mempunyai banyak anastomosis bermuara ke vena mammaria  interna dan vena torakalis interna (vena thoracica interna/epigastrika), sebagian besar bermuara ke vena torakalis lateralis (vena thoracica lateralis).

D.   Pubertas dan Menarke (Menarche)
Pubertas adalah dimulainya kehidupan seksual dewasa, sedangkan menarke (menarche) adalah periode dimulainya menstruasi. Periode pubertas terjadi karena kenaikan sekresi hormon gonadotropin oleh hipofisis yang dimulai pada tahun ke-8 dari kehidupan dan mencapai puncak pada saat terjadi menstruasi pada usia 11-16 tahun.
              
Pada wanita kelenjar hipofisis dan ovarium akan mampu menjalankan fungsi penuh apabila dirangsang secara tepat. Timbulnya pubertas dirangsang oleh beberapa proses pematangan dan berlangsung di daerah otak yaitu hipotalamus dan sistem limbik, ditandai dengan hal-hal berikut:
1)        Peningkatan sekresi estrogen pada pubertas
2)        Variasi siklus seksual bulanan
3)        Peningkatan sekresi estrogen lebih lanjut selama beberapa tahun pertama dari kehidupan seksual
4)        Terjadinya penurunan progresif dari sekresi estrogen menjelang akhir kehidupan seksual
5)        Hampir tidak ada sekresi estrogen dan progesteron sesudah menopause

E.    Hormon wanita
Pada wanita terdapat releasing factor (RF) yang dikeluarkan dari hipothalamus ke hipofisis yang merangsang pengeluaran, Follicle stimulating hormone  (FSH) dan luteinzing hormone (LH), keduanya dikeluarkan dari hipofisis anterior.
1)        Hormon estrogen. Disekresi oleh sel-sel trache intravolikel ovarium, korpus latum dan plasenta, sebagian kecil oleh korteks adrenal. Estrogen mempermudah pertumbuhan folikel ovarium dan meningkatkan tuba uterina dan jumlah otot uterus dan kadar protein kontraktil uterus. Estrogen mempengaruhi organ endokrin dengan menurunkan sekresi FSH, dalam beberapa keadaan menghambat sekresi LH dan pada keadaan lain meningkatkan LH.
2)        Hormon progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteurh dan plasenta, yang bertanggung jawab atas perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam serviks dan vagina. Progesteron juga memiliki pengaruh anti-estrogenik pada sel-sel miometrium, yang menurunkan kepekaan otot tersebut. Sensitivitas miometrium terhadap oksitosin dan aktifitas listrik spontan, miometrium sementara meningkatkan potensial membran serta bertanggung jawab meningkatkan suhu basal tubuh pada saat ovulasi.
Efek progesteron terhadap tuba falopii meningkatkan sekresi dan mukosa, pada kelenjar mamae meningkatkan perkembangan lobulus dan alveolus kelenjar mamae, keseimbangan elektrolit, peningkatan sekresi air dan natrium.
3)        Follicle stimulating hormone (FSH). Mulai ditemukan pada gadis umur 11 tahun dan jumlahnyaterus-menerus bertambah sampai dewasa. FSH dibentuk oleh lobus anterior kelenjar hipofise. Pembentukan FSH ini akan berkurang pada pembentukan/pemberian estrogen dalam jumlah yang cukup, suatu keadaan yang terjadi pada kehamilan.
4)        Luteinzing hormone (LH). LH bekerja sama dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de Graaf. LH juga menyebabkan penimbunan substansi dari progesteron dalam sel granulosa. Bila estrogen dibentuk dalam jumlah yang cukup besar akan menyebabkan pengurangan produksi FSH sedangkan produksi LH bertambah hingga tercapai suatu rasio produksi FSH dan LH dapat merangsang terjadinya ovulasi.
5)        Prolaktin (luteotropin, LTH). Hormon ini ditemukan pada wanita yang mengalami menstruasi, terbanyak pada urin wanita hamil, maka laktasi dan menopause dibentuk oleh sel alfa (asidofil) dan lobus anterior kelenjar hipofise.
Fungsi hormon ini adalah mempertahankan produksi progesteron dari korpus luteum kelenjar hipofise, dirangsang dan diatur oleh pusat yang lebih tinggi hipothalamus untuk menghasilkan gonodotropbin releasing factor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar